Azhari Islamic School

⊆ 08.58 by SOCIAL ENTREPRENEUR | ˜ 0 komentar »

Di tahun ajaran baru 2004-2005 ini, insya Allah muncul sekolah baru bernama Azhari Islamic School. Di awal, Azhari membuka dua cabang yakni di masjid Ni’matul Ijttihad Pondok Pinang Jakarta Selatan dan di gedung Arva Gondangdia Jakarta Pusat. Di Pondok Pinang, Azhari hanya membuka tingkat SD dan pindahan kelas 2 dan 3. Sedang di Gondangdia, di samping SD dan pindahan kelas 2 dan 3, juga dibuka tingkat SLTP dan pindahan kelas 2.

Pendirian Azhari dilatari oleh kengerian melihat dunia pendidikan Indonesia. Di satu sisi, konsep pendidikan nasional kesulitan membentuk puluhan juta siswa mandiri apalagi terjun di era globalisasi. Di sisi lain, kesulitan itu dimanfaatkan sejumlah pihak hanya untuk bisnis. Mereka tawarkan konsep pendidikan dengan biaya amat mahal tak rasional. Pendidikan berkualtias bukan hanya milik segelintir siswa dari keluarga sangat mampu. Pendidikan adalah hak setiap warga.

Kekeliruan paradigma pendidikan ini harus diubah. Azhari didirikan dengan tujuan, ke-1, mengantar siswa belajar mandiri dengan menjadikan Islam sebagai way of life. Siswa bukan hanya dibekali pelajaran agama saja, bahkan diupayakan tahfidz Quran 18 juz. Di SLTP diselesaikan 12 juz sisanya. Ke-2 siswa juga dibiasakan bicara dalam bahasa Arab dengan 2.000 kosa kata. Ke-3 siswa pun harus dibiasakan bicara bahasa Inggris juga dengan 2.000 kosa kata. Dan ke-4 yang tak kalah pentingnya, biaya Azhari diproporsionalkan seminimal mungkin.

Jika gedung sudah ada, alhamdulillah wakaf, Azhari tak mengutip uang gedung. Yang diambil hanya biaya pemeliharaan, yang relatif jauh sangat minimal. Uang pangkal, hanya untuk kesejahteraan guru dan fasilitas dasar sekolah. Bukan jor-joran di fasilitas yang mewah, atau kegiatan ekskul yang prestisius. Penghasilan guru dipatok antara Rp 2 juta s/d 5 juta, agar bisa konsen dalam mendorong siswanya.

Berhasil tidaknya pendidikan, tergantung pada 5 hal, yakni visi sekolah, konsep pendidikan, manajemen pendidikan, kualitas guru dan how-nya. Dalam proses belajar mengajar, kelas Azhari diisi maksimal 24 siswa. Suasana dikondisikan menyenangkan. Siswa dibangkitkan keaktifannya, kekritisan, kemandirian, sifat ksatria, memupuk kepedulian dan berani bertanggung jawab bila sikap dan pendapatnya keliru.

Metode tahfidz Quran dan pengajaran bahasa Arab, diadopsi langsung dari lembaga Al Azhar Assyarif Cairo Mesir. Lembaga pendidikan Al Azhar yang telah berdiri sejak tahun 1034 ini, terbukti menghasilkan beribu-ribu sarjana andal di seluruh dunia. Karena itu Azhari menandatangani MOU langsung dengan Grand Syekh Al Azhar, di Cairo Mesir pada 12 Januari 2004. Kini Azhari Islamic School resmi menjadi Branch of Al Azhar Cairo Egypt di Indonesia.

Dengan active learning dan penguasaan bahasa Inggris, siswa disiapkan belajar ke berbagai pusat kemajuan seperti di Eropa dan Amerika. Dengan konsep Islam sebagai way of life, keluarga Azhari harus bisa mengisi kemajuan itu dengan nilai peradaban. Kemajuan tak beradab terbukti menyengsarakan bangsa lain. Alumni Azhari harus menyadari ini. Azhari berharap siswanya jadi muslim profesional. Mereka musti ambil bagian sebagai penebar rahmatan lil’alamin, sekecil apapun dan dengan apapun yang mereka miliki. Baik sebagai akuntan, sebagai lawyer, sebagai dokter ataupun hanya misalnya sebagai karyawan biasa nantinya.

Pendiri Azhari Islamic School, di antaranya merupakan orang-orang yang insya Allah telah teruji komitmennya. Erie Sudewo, arsitek Dompet Dhuafa Republika, jadi nakhoda utama Azhari. Dedy Martoni, perancang SD Nurul Fikri, bertanggung jawab atas konsep dan operasional pendidikan. Sahrozi, doktor pendidikan lulusan Al Azhar, mendisain kurikulumnya. Sementara dua konsultan manajemen di belakang Azhari adalah Suryana dan Royono. Azhari juga diback-up oleh dua pengusaha pribumi yang amat konsen pada konsep syariah, yakni Riyanto Sofyan, pemilik Hotel Sofyan, dan Razuan Syahrizal pemilik perusahaan Sapukurata.

Strategic planning ke depan, mulai 2005 Azhari akan membuka cabangnya di seluruh Indonesia. Ini kesempatan bergabung bagi yang konsen pada pendidikan dan yang punya tanah lebih-lebih gedung wakaf. Tujuan jangka pendek Azhari, menekan biaya pendidikan. Tujuan menengahnya, menjaga kualitas pendidikan. Tujuan jangka panjang Azhari, membangun peradaban Indonesia melalui generasi muslim berkarakter profesional. Dari konsep pendidikan ini, Azhari Islamic School berharap akan lahir banyak negarawan. Dan tentu bukan orang-orang kerdil.

Mesir – Cairo

Januari 2004


0 Responses to Azhari Islamic School

= Leave a Reply